Rabu, 9/7/2025…..
Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan kunjungan ke Museum Sri Baduga di Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya pelestarian dan penguatan nilai-nilai budaya serta sejarah daerah. Kunjungan ini diterima langsung oleh Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawab Barat, Ary Heriyanto, Rabu (9/7).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pemkab Klungkung mendapat penjelasan mengenai kekayaan koleksi dan daya tarik budaya yang dimiliki Museum Sri Baduga. Museum yang dibangun pada tahun 1974 ini memiliki lebih dari 7.000 koleksi yang menggambarkan perjalanan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat Jawa Barat dari masa ke masa.
Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat Ary Heriyanto menyampaikan bahwa terdapat 11 daya tarik utama budaya dan sejarah yang menjadi bagian dari rujukan wisata edukatif dan pelestarian budaya di wilayah Jawa Barat yakni Museum Sri Baduga,
Gedung Rumentana, Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Situs Penjara Banceuy, Gedung Indonesia Menggugat, Gedung Pusat Kebudayaan, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Taman Budaya Jawa Barat, Rumah Angklung, Galeri Rasulullah dan Rumah Penyelamatan Situs Batujaya.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Klungkung Kabag Humas I Gusti Ngurah Made Suarba yang turut hadir menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan sebagai referensi untuk memperkuat program pelestarian budaya dan sejarah di daerah.
“Kunjungan ini menjadi referensi penting untuk kami dalam menanamkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan kearifan lokal. Kami ingin mengadopsi semangat pelestarian yang ada di sini agar bisa diterapkan secara konsisten di Klungkung,” ujarnya.
Menurutnya, upaya pelestarian budaya dan seni tidak hanya soal menjaga benda atau situs bersejarah, tetapi juga tentang melestarikan nilai-nilai luhur dan identitas daerah yang diwariskan oleh leluhur.
Pemkab Klungkung menegaskan komitmennya untuk terus menggali, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya daerah agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. “Kunjungan ke Museum Sri Baduga ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menciptakan ruang-ruang edukatif dan kebudayaan serupa di Klungkung,” harapnya.
SALAM MAHOTTAMA