Senin, 8/9/2025…..
Bupati Satria Minta Warga Binaan Jadikan Rehabilitasi Sosial Sebagai Bekal Untuk Memperbaiki Diri
Kepada warga binaan jadikanlah kesempatan ini sebagai momentum berharga dan jangan sia-siakan program rehabilitasi ini. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Rehabilitasi Sosial di Aula Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas IIB Kabupaten Klungkung, Senin (8/9). Kegiatan ini merupakan tahapan penting dalam proses reintegrasi sosial narapidana, agar mereka mampu kembali ke masyarakat tanpa stigma, memiliki keterampilan dan tidak kembali melakukan tindak pidana (residivisme).
Bupati Satria juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Sebab, kegiatan seperti ini dinilai sangat bermanfaat bagi narapidana mengisi diri untuk berbuat yang lebih baik lagi. Lapas dan rutan bukan hanya tempat untuk menjalani masa pidana, tetapi juga merupakan tempat pembinaan dan pemulihan. “Kegiatan rehabilitasi sosial ini adalah bukti nyata komitmen kita. Melalui program ini, warga binaan diberikan bekal dalam tiga aspek penting diantaranya aspek mental dan karakter, aspek sosial dan aspek kemandirian,” ujar Bupati Satria.
Lebih lanjut Pemerintah Daerah memandang kegiatan rehabilitasi ini memiliki arti yang sangat strategis. Untuk itu, Bupati ingin menekankan beberapa hal penting salah satunya kepada warga binaan jangan sia-siakan program rehabilitasi ini. Ambil ilmunya, ambil pengalamannya dan jadikan bekal untuk memperbaiki diri. Ingatlah bahwa masa lalu bukanlah penentu masa depan, tetapi yang menentukan adalah sikap kita hari ini. “Semoga kegiatan rehabilitasi sosial ini berjalan lancar, bermanfaat bagi para warga binaan serta menjadi salah satu ikhtiar bersama kita dalam membangun masyarakat yang lebih adil, beradab dan sejahtera,” harap Bupati Satria.
Kepala Rutan Klungkung, Alviantino Riski Satriyo menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung program dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan sehingga warga binaan nantinya mampu kembali ke masyarakat dengan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang lebih baik. Adapun pelaksanaan yang diberikan yakni kegiatan konseling individu dan kelompok, program pelatihan keterampilan, kegiatan keamanan dan keterampilan, program peningkatan karakter (mental building) dan evaluasi bimbingan lanjutan. “Melalui program diharapkan peserta mampu menjalani proses pemulihan dengan optimal sehingga dapat mencegah kekambuhan,” ujarnya.
SALAM MAHOTTAMA